Widget HTML #1

[Download] Modul Ajar Deep Learning untuk SD, SMP, dan SMA/SMK

Dokumen Guru. [Download] Modul Ajar Deep Learning untuk SD, SMP, dan SMA/SMK. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Bapak Abdul Mu’ti, mendorong para guru untuk menerapkan pendekatan deep learning dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan proses belajar yang lebih bermakna dan berdampak nyata bagi peserta didik. Maka dari itu, guru diharapkan mulai menyusun modul ajar yang sesuai dengan semangat deep learning tersebut.

[www.dokumenguru.com] Pembelajaran Mendalam

Pendekatan Deep Learning dalam Pendidikan

Pendekatan ini berlandaskan pada tiga prinsip utama, yaitu: mindful, meaningful, dan joyful. Ketiganya saling melengkapi dan perlu dihadirkan dalam setiap proses pembelajaran agar siswa bisa belajar dengan lebih utuh.

1. Mindful (Belajar dengan Kesadaran Penuh)

Mindful berarti guru dan siswa sama-sama sadar dan hadir secara utuh dalam kegiatan belajar. Artinya, belajar bukan hanya soal menyampaikan materi dan mencatat, tapi benar-benar melibatkan pikiran, perasaan, dan perhatian.

Misalnya, sebelum mulai pelajaran, guru bisa mengajak siswa untuk refleksi sejenak: “Apa yang kalian rasakan hari ini?” atau “Apa harapan kalian dari pelajaran ini?” Tujuannya agar siswa lebih siap secara mental dan emosional untuk belajar.

2. Meaningful (Belajar yang Bermakna dan Relevan)

Meaningful artinya pembelajaran tidak boleh hanya berhenti pada hafalan, tapi harus bisa menghubungkan materi dengan kehidupan nyata siswa. Apa yang dipelajari harus terasa manfaatnya dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, saat belajar matematika tentang pengukuran, siswa diajak mengukur meja kelas mereka atau merancang taman kecil. Dengan begitu, pelajaran terasa lebih nyata dan membekas dalam ingatan.

3. Joyful (Belajar dengan Rasa Senang)

Joyful adalah membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan menumbuhkan semangat belajar. Guru tidak perlu membuat pembelajaran selalu serius. Dengan sedikit humor, permainan edukatif, kerja kelompok, atau lagu pembelajaran, siswa bisa merasa lebih santai tapi tetap fokus. Yang penting, siswa merasa dihargai dan dilibatkan.

Ketiga prinsip ini harus dipegang guru tatkala menyusun modul ajar deep learning, baik itu nantinya dipergunakan untuk siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), maupun sekolah menengah atas (SMA).

Tantangan dalam Menerapkan Pendekatan Deep Learning di Indonesia

Menurut tulisan Riska Putri dan rekan-rekan yang berjudul "Penerapan Deep Learning dalam Pendidikan di Indonesia", pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning yang mulai diterapkan di dunia pendidikan Indonesia tidak lepas dari berbagai tantangan. Hambatannya bukan hanya datang dari para guru sebagai pelaksana pembelajaran, tetapi juga dari budaya dan karakteristik sekolah itu sendiri.

Seperti yang kita tahu, sekolah di Indonesia sangat beragam mulai dari sekolah negeri, swasta, hingga sekolah berbasis keagamaan. Masing-masing memiliki budaya dan cara berbeda dalam menyikapi perubahan pendekatan pembelajaran. Oleh karena itu, penerapan deep learning tidak bisa disamaratakan. Setiap sekolah perlu menyesuaikan penerapan ini dengan budaya lokal dan kondisi peserta didiknya.

Dari sisi tenaga pengajar, guru perlu mendapatkan pelatihan yang memadai sebelum mulai menerapkan pendekatan ini di kelas. Dengan pembekalan yang cukup, guru akan lebih siap untuk menjalankan pembelajaran mendalam secara efektif.

Jika guru berhasil membangun suasana pembelajaran berbasis deep learning di kelas, maka siswa akan merasakan dampak positifnya. Di antaranya adalah meningkatnya motivasi belajar, kemampuan untuk melihat manfaat nyata dari pelajaran yang dipelajari, serta berkurangnya rasa cemas saat menghadapi ujian.

Fokus Penerapan Deep Learning di Tiap Jenjang Pendidikan

Penerapan deep learning di sekolah tentu memiliki sasaran berbeda sesuai jenjangnya. Berdasarkan buku Pembelajaran Mendalam terbitan Kemendikdasmen, sebagai berikut:

Fokus Penerapan Deep Jenjang SD

Fokusnya pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar. Ketiga hal ini menjadi fondasi penting agar siswa SD bisa mulai belajar berpikir kritis dan memecahkan masalah secara sederhana.

Fokus Penerapan Deep Tingkat Jenjang SMP

Di tingkat SMP, pembelajaran mendalam diarahkan untuk memperkuat pemahaman konsep, membangun kemampuan berpikir kritis, serta melatih keterampilan komunikasi. Tujuannya agar siswa tidak sekadar hafal materi, tapi juga mengerti keterkaitan antar konsep.

Fokus Penerapan Deep Jenjang Jenjang SMA

Untuk siswa SMA, fokus utamanya adalah mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti mengambil keputusan, menganalisis masalah, dan mencari solusi. Penerapannya bisa melalui proyek lintas pelajaran atau kegiatan penelitian berbasis isu nyata.

Fokus Penerapan Deep Jenjang Jenjang SMK

Di SMK, deep learning difokuskan pada pengembangan kompetensi adaptif dan keterampilan vokasi. Bentuk pembelajarannya bisa berupa proyek nyata atau kegiatan praktik langsung di lapangan yang sesuai dengan dunia kerja.

[Download] Modul Ajar Deep Learning untuk SD, SMP, dan SMA/SMK.

Modul Ajar Deep Learning SD

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 SD

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 3 SD

Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 SD

Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 SD

Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD

Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD

Modul Ajar Deep Learning SMP

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia SMP Kelas 8

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris SMP Kelas 8

Modul Ajar Deep Learning IPS SMP Kelas 8

Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila SMP Kelas 9

Modul Ajar Deep Learning SMA

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelas 12

Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris SMA/SMK Kelas 12

Modul Ajar Deep Learning Biologi SMA Kelas 11

Modul Ajar Deep Learning Fisika SMA Kelas 11

Modul Ajar Deep Learning IPS SMA Kelas 10

Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila SMA Kelas 10

Dengan memahami fokus dan tantangan di tiap jenjang, guru akan lebih siap menyusun modul ajar yang relevan, kontekstual, dan sesuai dengan kebutuhan murid. Pendekatan deep learning memang memerlukan waktu dan proses, namun jika diterapkan dengan tepat, hasilnya akan sangat besar bagi kemajuan pendidikan kita.

Referensi:
Abdul Mu'ti. 2025. Pembelajaran Mendalam. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia.
Pusmenjar Kemendikdasmen
Mr. Dege
Mr. Dege Menulis merupakan bagian dari seni berbagi cerita.

Posting Komentar untuk "[Download] Modul Ajar Deep Learning untuk SD, SMP, dan SMA/SMK"